Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mamberamo Raya (Mambraya) Benny Tan Imbiri, dan masyarakat berbincang, usai ibadah syukur dibukanya kembali Bandara Kasonaweja, Mambraya, Jumat (17/5).

 

# Beni Tan Imbiri: Untuk Melayani Penumpang Umum

BURMESO—Setelah lama  tak beroperasi, untuk dilakukan rehab bangunan dan pengadaan perlengkapan  penerbangan.   Kini Bandara Kasonaweja di Kabupaten Mamberamo Raya (Mambraya) secara resmi dibuka kembali,  untuk melayani penumpang umum di Mambraya, khususnya Kasanoweja, Burmeso dan wilayah Pegunungan Tengah Papua lainnya.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mambraya Benny Tan Imbiri, usai menggelar ibadah syukur dibukanya kembali  Bandara Kasonaweja,  Jumat  (17/5) lalu. Ibadah syukuran tersebut dipimpin Pendeta Levina Tanati, STh, dihadiri pimpinan dan staf  Dinas Perhubungan Kabupaten Mambraya, Muspida Pemkab Mambraya serta sejumlah kepala kampung dan masyarakat setempat.

Imbiri mengatakan, dibukanya kembali Bandara Kasonaweja diawali  penerbangan  perintis, masing-masing Susi Air dan pesawat carteran Yayasan Jasa Aviasi (Yajasi).

STATUS  ASET

Terkait dengan penyerahan maupun status aset Bandara Kasanoweja, ujarnya,  ia minta supaya masalah ini tak perlu menjadi polemik, bahwa  Pemkab Mambraya  bermaksud untuk  mengambil-alih status aset Bandara Kasanoweja. Pasalnya, hingga  kini  belum ada pembicaraan internal dari pihak Pemkab Mambraya,  pihak gereja dalam hal ini Kasis GKI di Tanah Papua terkait dengan penyerahan maupun status aset Bandara Kasanoweja.

“Jadi yang kita lakukan ini hanya kewajiban Pemkab Mambraya,  untuk melaksanakan pelayanan bidang transportasi, khususnya peningkatan kwalitas pelayanan  dan keselamatan penerbangan,” katanya.

Bandara Kasanoweja setelah direhab dan dibuka kembali untuk umum pada Jumat (17/5).

 

TANPA PUNGUTAN

Terkait dengan isu Pemkab Mambraya bakal melakukan  pungutan-pungutan kepada siapapun yang memakai jasa di Bandara Kasanoweja, tegasnya Imbiri, Pemkab Mambraya tak mengambil pungutan di Bandara Kasanoweja, untuk meningkatkan Pendapat Asli Daerah (PAD) Mambraya. Bahkan  sejak dirinya bertugas  menjadi Kepala Dinas Perhubungan Mambraya hingga saat ini.

“Jika sampai  Pemkab Mambraya melakukan pungutan di Bandara Kasanoweja, maka  saya  orang pertama yang menantangnya, karena kita tak punya dasar untuk mengambil PAD disini,” terangnya.

Sementara untuk Airport Taxy untuk melayani penumpang di Bandara Kasonaweja,  ungkapnya, pihaknya berencana menggelar pertemuan bersama pihak gereja, untuk meningkatkan pelayanan umum (public service), antara lain  pemberlakuan Airport Taxy di Bandara Kasanoweja.

“Airport Taxy itu sedikit saja,  yang kita bisa pungut.  Walaupun hanya satu dua rupiah,  tapi mungkin dia  bisa jadi nilai tambah untuk Pemkab Mmbraya,” ujarnya.

Namun demikian, ucapnya,  pihaknya berharap kedepan seluruh fasilitas  di Bandara Kasanoweja, yang sudah susah -payah dibangun ini  perlu dijaga dan ditingkatkan.

“Dana rehab  Bandara Kasanoweja  bersumber dari uang rakyat, sedangkan Pemkab  hanya melakanakan, untuk kepentingan rakyat.  Jadi kita jaga bersama, supaya  ini bisa balik juga untuk melayani rakyat sendiri,” pungkas Imbiri. (kominfomambraya)

Loading

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *