Mamberamo Raya – Sebanyak tujuh anggota kepolisian mengalami luka-luka setelah Kantor Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Mamberamo Raya diserang oleh sekelompok massa yang membawa senjata tajam, Selasa (28/10) sekitar pukul 12.00 WIT. Insiden ini terjadi di Distrik Mamberamo Tengah, Papua, dan menyebabkan kerusakan parah pada fasilitas kantor serta kendaraan dinas kepolisian.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Cahyo Sukarnito, menjelaskan bahwa ketujuh anggota polisi tersebut mengalami berbagai luka akibat pemukulan dan sabetan senjata tajam. “Personel anggota Polres Mamberamo Raya yang menjadi korban penyerangan terdapat tujuh orang,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (29/10).
Dalam serangan brutal tersebut, massa tidak hanya merusak fasilitas kantor SPKT. Mereka juga melancarkan aksi perusakan terhadap kendaraan dinas milik Kapolres dan Wakapolres Mamberamo Raya, serta sebuah truk yang digunakan untuk mengangkut personel kepolisian. Kerusakan meliputi kaca jendela yang pecah, pintu kantor yang hancur, dan kerusakan berat pada kendaraan yang diserang dengan berbagai benda tajam dan keras seperti panah, kapak, balok kayu, dan batu.
Selain kerusakan fisik, pelaku juga mengambil sejumlah barang milik anggota polisi yang berjaga di pos SPKT. “Barang hilang di pospol milik anggota piket SPKT antara lain dua buah ponsel, yaitu iPhone 13 dan Samsung A36 milik Bripda Rafli Fasya,” tambah Cahyo.
Menurut keterangan resmi, motif penyerangan ini masih dalam tahap penyelidikan. Namun, diduga kuat insiden ini dipicu oleh pengaruh minuman keras yang dikonsumsi oleh beberapa pelaku sebelum melakukan aksi kekerasan tersebut. “Adapun terjadinya kasus perusakan tersebut didasari oleh minuman keras yang dikonsumsi oleh beberapa orang masyarakat yang berujung pada terjadinya perusakan terhadap Pospol Burmeso,” jelas Cahyo.
Berikut rincian kondisi luka yang dialami oleh tujuh anggota polisi berdasarkan data dari Polres Mamberamo Raya:
- Bripka Suratno (Badan Satuan Narkoba Polres Mamberamo Raya) mengalami luka tebasan parang di lengan kanan dan kiri, serta luka dan bengkak di bahu kiri akibat dipukul menggunakan balok dan martil. Ia juga mengalami pembengkakan di kepala kanan dan kiri akibat pukulan kayu balok.
- Briptu Patrik Ruwayari (anggota Siwas Polres Mamberamo Raya) menderita luka memar di tangan kanan dan luka sabetan parang di depan kaki kiri.
- Bripda Marcelo Ronsumbre (anggota Samapta Polres Mamberamo Raya) mengalami memar di bagian rusuk kiri akibat ditendang dan luka lebam di leher kiri akibat pukulan.
- Bripda Fredik Suwae (Badan Satuan Tahti Polres Mamberamo Raya) mengalami luka lebam dan pembengkakan di dada karena dipukul dengan balok kayu.
- Bripda Toni Silo mengalami pukulan di bagian punggung dan belakang.
- Bripda Zadrak Asor (piket SPKT Polres Mamberamo Raya) mengalami pukulan di kepala sebelah kiri serta pukulan di punggung bagian tengah.
- Briptu Klaus Sineri mengalami luka pukulan di bibir sehingga memar.
Kombes Cahyo menegaskan bahwa pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan intensif terhadap pelaku penyerangan dan terus mendalami motif di balik aksi kekerasan ini. Polisi juga berkomitmen untuk segera menangkap para pelaku dan mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai hukum yang berlaku.
Kejadian ini menjadi perhatian serius mengingat serangan terhadap institusi kepolisian tidak hanya mengancam keselamatan personel, tetapi juga mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat di wilayah tersebut.
Untuk informasi lengkap dan update terbaru, Anda dapat mengakses artikel asli di Detikcom:
7 Polisi Luka Usai Kantor SPKT Polres Mamberamo Raya Diserang Massa Bersajam.

