Ibu-ibu PKK Kabupaten Mamberamo Raya di Bengkel Menjahit BLKI Provinsi Papua, Pasir Dua, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Selasa (23/7) lalu.
Yustince Hamadi Dasinapa: Ada Peluang Pasar bagi Ibu-Ibu Mendapat Penghasilan Tambahan
JAYAPURA—Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Mamberamo Raya, didukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamberamo Raya dan Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Provinsi Papua, menggelar pelatihan menjahit di Bengkel Menjahit BLKI Provinsi Papua, Pasir Dua, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, berlangsung sejak Senin (15/7) hingga Sabtu (27/7).
Pelatihan Menjahit ini dibuka Bupati Mamberamo Raya Dorinus Dasinapa, A.Ks, S.Sos yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamberamo Raya Ny. Levina Krey, SIP, MPH pada Senin (15/7) lalu.
Turut hadir Ketua TP- PKK Mamberamo Raya Ny. Yustince Hamadi Dasinapa, Sekretaris PKK Mamberamo Raya Rosmery Woisiri, SIP, MSi dan Anggota PKK Mamberamo Raya.
Pelatihan Menjahit ini diikuti 17 anggota PKK mewakili 10 Kampung di 7 Distrik di Kabupaten Mamberamo Raya. Masing-masing Kampung Sikari (Distrik Rufaer), Kampung Burmeso dan Kampung Kasanaweja (Distrik Mamberamo Tengah), Kampung Bagusa (Distrik Mamberamo Hilir), Kampung Barapasi, Kampung Sipisi, Kampung Marikai (Distrik Waropen Atas), Kampung Tamakuri (Distrik Sawai) dan Kampung Gesa Baru (Distrik Benuki) dan Kampung Kustra (Distrik Mamberamo Tengah Timur).
Penanggungjawab Pelatihan Menjahit BLKI Provinsi Papua Rut Arungboa, SPd, ketika mengajar dasar menjahit bagi ibu-ibu PKK Kabupaten Mamberamo Raya di Bengkel Menjahit BLKI Provinsi Papua, Pasir Dua, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Selasa (23/7) lalu.
Ketua TP PKK Mamberamo Raya Ny. Yustince Hamadi Dasinapa melalui Sekretaris TP PKK Kabupaten Mamberamo Raya Rosmeri Woisiri, SIP, MSi sekaligus Ketua Pelaksana Pelatihan Menjahit PKK Mamberamo Raya mengatakan, pelatihan menjahit bagi ibu-ibu PKK Mamberamo Raya merupakan bagian dari kegiatan didalam 10 program pokok PKK, khususnya Pokja II bidang pendidikan dan pelatihan.
Dikatakannya, pihaknya mengharapkan setelah mengikuti pelatihan ini anggota PKK membawa ilmu dan keterampilan yakni cara jahit menjahit gambar, pola, gunting pola sampai gunting kain dan lain-lain.
PKK Mamberamo Raya menyelenggarakan pelatihan menjahit bagi ibu-ibu, ujarnya, karena pihaknya melihat dampak kedepan, yakni adanya peluang pasar yang terbuka lebar, khususnya bagi ibu-ibu untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari menjahit.
“Satu baju saja kalau kita jahit itu Rp 500.000. Oleh sebab itu, PKK melihat bahwa hal ini sangat penting. Apalagi di Kabupaten Mamberamo Raya penjahit- penjahit tak terlalu banyak, makanya peluang ini kami ambil untuk melatih ibu- ibu di BLKI,” katanya.
Menurutnya, ketika ibu-ibu pulang dari tempat ini mereka bisa membuka kelompok kerja menjahit, sekaligus mensejahterakan keluarga masing-masing sesuai Visi Misi Bupati dan Wabup Mamberamo Raya, yakni beriman, mandiri dan mensejahterakan masyarakat, khususnya orang Mamberamo Raya. Lebih khusus lagi di Distrik dan Kampung -Kampung.
Dikatakan, pihaknya mengharapkan pelatihan menjahit ini harus didukung penuh oleh Pemkab Mamberamo Raya, sehingga dasar menjahit ini terus-menerus ditingkatkan hingga mereka bisa menjahit pakaian jadi, bahkan jas sekalipun mereka bisa jahit.
“Jadi ini ada tahapan- tahapannya dan tahapan berikutnya kita tetap anggarkan, tapi harus didukung oleh Pemkab Mamberamo Raya, karena kita sering mengalami kendala pada dana. Apalagi dana hibah Pemkab Mamberamo Raya ke PKK tak terlalu besar, untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan PKK,” ungkapnya.
Ia melihat di BLKI ini bukan hanya untuk pelatihan jahit menjahit, tapi ada tata boga, tata rias dan lain-lain.
“Padahal kalau kita lihat tata boga ibu -ibu yang terampil membuat kue. Mungkin dari kue itu dijual dan mendapatkan hasil untuk menghidupi keluarganya sama juga dengan tata rias. Kalau kita lihat di Kabupaten Mamberamo Raya, khususnya salon -salon itu dibuka kita punya keluarga dari non Papua luar. Tapi untuk kami orang Papua khususnya belum ada,” ucap dia.
Oleh sebab itu, terangnya, ia mengharapkan kedepan Pemkab Mamberamo Raya harus melihat hal ini bukan saja dari PKK, mungkin ada satu dukungan penuh dari pemerintah daerah.
“Itu yang kami harapkan kedepan. Setelah mereka pulang ini harus merencanakan karena tadi saya bilang selaku Ketua Panitia dana kita minim. Nanti kita harus melihat lagi, terutama soal biaya,” ungkapnya.
Sebagaimana disampaikan Ketua TP PKK Mamberamo Raya, tukasnya, pihaknya mengupayakan, agar setelah kembali ke kampung masing-masing mereka sudah mendapat bantuan mesin jahit.
“Tapi yang kita prioritaskan yakni Kampung Kasonaweja dan Kampung Burmeso. “Kita lihat dulu kita bina mereka dulu kalau sudah siap baru bantu mesin jahit bagi kampung-kampung yang lain,” imbuhnya.
Dasar Menjahit
Penanggungjawab Pelatihan Menjahit BLKI Provinsi Papua Rut Arungboa, SPd, ketika mengajar dasar menjahit bagi ibu-ibu PKK Kabupaten Mamberamo Raya di Bengkel Menjahit BLKI Provinsi Papua, Pasir Dua, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Selasa (23/7) lalu.
Penanggungjawab Pelatihan Menjahit BLKI Dinas Tenaga Kerja Provinsi Papua Rut Arungboa, SPd menjelaskan, pelatihan menjahit digelar sejak Senin (15/7) hingga Sabtu (27/7).
Pelatihan menjahit meliputi teori dan praktek setiap hari mulai pukul 08.00-16.00 WIT. Diantaranya, membuat pola untuk menghasilkan jahitan sesuai ukuran masing-masing.
Ia menjelaskan, pelatihan menjahit meliputi 3 tingkatan, yakni tingkat dasar/pemula, trampil dan mahir.
“Ibu-ibu ini baru pada tingkat dasar atau pemula. Saya sarankan setelah kembali mempraktekan keterampilan yang dipelajari. Kalau sudah lewat tingkat dasar bisa dilanjutkan ke tingkat trampil dan mahir,” imbuhnya.
Namun demikian, ia mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi, khususnya kepada ke-17 ibu-ibu PKK Mamberamo Raya, yang telah menyesaikan pelatihan menjahit.
“Animo mereka sangat luar biasa, untuk ikut pelatihan menjahit,” katanya.
Teruskan Kepada Ibu- Ibu Di Kampung
Ketua Kelas Kristina Sukan mengatakan, sebelum mengikuti pelatihan menjahit, mereka sering menjahit, seperti menjahit pakaian sobek di rumah masing-masing. Tapi saat ini mereka memperoleh dasar atau pola jahit menjahit.
“Kita sudah ikuti dan sudah menyesuaikan diri dengan Ibu Rut yang selama ini melatih kami. Nanti kalau sudah tahu disini kita pulang ke kampung kita teruskan untuk ibu -ibu yang ada di kampung masing masing,” katanya.
Kristina mengaku, sebagian besar dari ibu-ibu belum memiliki mesin jahit di Kampung. Untuk itu, mereka mengharapkan Pemkab Mamberamo Raya bisa membantu mereka mesin jahit, untuk peserta pelatihan menjahit.
“Kalau kita sudah pulang mungkin dari situ baru nanti mereka bantu kita. Bahkan Ibu Ketua PKK Mamberamo Raya minta kalau bisa Ibu Rut datang ke Mamberamo Raya, untuk memberikan pelatihan disana,” lanjutnya.
Kristina menyampaikan, Ibu Ketua PKK mengharapkan ibu –ibu harus sungguh –sungguh ikut pelatihan menjahit, dan mengerti semua yang diberikan Ibu Rut.
“Agar nantinya kita tahu dan bisa kita pergi sampai ke kampung -kampung kita masing masing dan kita lanjutkan itu kepada ibu- ibu, supaya kita bisa gunakan itu untuk menolong orang lain. Mungkin pada waktu itu kita jahit menjahit dalam keluarga kita punya anak- anak punya baju atau beli kain kita juga lanjutkan apa yang sudah diajarkan ibu Rut,” terangnya.
Selain itu, ujarnya, Bapak Bupati juga menyampaikan, ibu-ibu memahami apa yang diberikan oleh Ibu Rut, supaya ibu-ibu bisa mengerti dan mengetahui dasar menjahit. Kita datang susah- payah hanya untuk memahami apa yang diberikan Ibu Rut.
“Kita mengerti dan kita lanjutkan itu sampai ke ibu-ibu PKK di kampung masing masing,” imbuhnya. (kominfomambraya)